Manajemen Layanan Informasi pada PT. PERTAMINA (PERSERO)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Disusun oleh :
1.
Akbar Ponco P.
2.
Donny Darmawan
3.
Kurnia Tama
4.
M. Fahmi Jamil
5.
Rizky Mahesha Agni
Jurusan Sistem Informasi
Universitas Gunadarma
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu,
yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya.
Perkembangan
sistem informasi merupakan salah satu tolak ukur kemampuan adaptasi suatu
perusahaan terhadap perkembangan zaman. Pada era persaingan global dan
kompetisi yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu melakukan inovasi
dalam perkembangan sistem informasi agar efektifitas dan tujuan perusahaan
serta daya saing perusahaan dapat terbangun dengan baik. Dalam membangun
teknologi dan sistem informasi, perusahaan memerlukan perubahan yang terus
menerus dan berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang merupakan
kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi yang memainkan peran utama
pengembangan sistem informasi merupakan sebuah alat utama yang digunakan sebagai
penentu daya saing suatu perusahaan.
Pentingnya
pengembangan sistem informasi tersebut dapat ditanggapi peusahaan dengan tiga
alternatif, yaitu : membeli aplikasi jadi,
insourcing sistem informasi, dan outsourcing
sistem informasi. Dari ketiga alternatif tersebut, outsourcing merupakan alternatif yang paling tepat untuk diterapkan
bagi perusahaan yang memiliki prosedur yang unik, tetapi memiliki keterbatasan
waktu dan tenaga ahli, serta kedisiplinan anggaran untuk menghasilkan sistem yang standar karena
organisasi modern cenderung bersifat ramping dan mengejar efektifitas dan
efisiensi, sehingga organisasi cenderung untuk lebih fokus kepada core business-nya.
Salah
satu contoh perusahaan besar yang menggunakan sistem outsourcing dalam penerapan sistem informasi adalah PT. Pertamina.
Perusahaan minyak Indonesia tersebut menerapkan sistem outsourcing dalam penerapan sistem informasi serta jaringan
komunikasi dan database perusahaan, sehingga segala aktifitas yang terjadi
dalam PT. Pertamina tersebut sangat bergantung kepada sistem informasi outsourcing. Dengan penerapan outsourcing sistem informasi tersebut
PT. Pertamina mampu menghadapi persaingan global dan bertahan sampai saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu
Sistem Informasi Perusahaan?
2. Bagaiman
Penerapan Sistem Informasi Perusahaan?
3. Sebutkan
Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan?
4. Bagaimana
Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina?
5. Sebutkan
Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui Sistem Informasi Perusahaan
2. Untuk
mengetahui Penerapan Sistem Informasi Perusahaan
3. Untuk
mengetahui Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan
4. Untuk
mengetahui Penerapan Sistem Informasi di PT. Pertamina
5. Untuk mengetahui Keunggulan dan
Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Informasi Perusahaan
Sistem
informasi perusahaan adalah suatu sistem berbasis computer yang dapat melakukan
semua tugas akuntansi standatr bagi semua unit organisasi secara terintegrasi
dan terkoordinasi
SIM
Perusahaan saat ini mengakumulasi seluruh data transaksi akuntansi dari bagian
manu faktur , penjualan , pembelian , sumber daya manusia, dan berbagai fungsi
bisnis lain. Data itu berhubungan dengan sumber daya organisasi dan perencanaan
tidak dapat dilakukan tanpa memahami bagaimana tiap penjualan. tiap unit yang
diproduksi ,dan tiap tindakan tanpa mempengaruhi keseluruhan organisasi.
2.2 Penerapan
Sistem Informasi Perusahaan
Penerapan SIM perusahaan umumnya
berlangsung sekitar dua tahun. Penyebab periode waktu yang panjang bukan hanya
kerumitan dan ruang lingkup proyek tetapi juga keharusan untuk berurusan dengan
sistem warisan . Sistem warisan adalah sistem yang umumnya melaksanakan proses
bisnis inti perusahaan tetapi dikembangkan bertahun-tahun lalu dan tidak
mencakup teknologi dan metodelogi terbaru.
2.3 Kegagalan
Sistem Informasi Perusahaan
Kegagalan sistem infomasi perusahaan
mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum penerapan atau diterapkan begitu
gagal sehingga organisasi kembali ke
sistem infomasi yang dahulu. Ini merupakan biaya yang buruk karena organisasi
umumnya telah menginvestasikan jutaan dolar dan banyak jam kerja dalam proyek
SIM perusahaan . Namun kegagalan sistem informasi perusahaan tidak berarti
bahwa organisasi menyerah sepenuhnya .Organisasi tersebut dapat mencoba lagi .
Organisasi dapat meminimalkan
kemungkinan kegagalan SIM perusahaan dengan mengambil langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Mengerti
kerumitan organisasi.
2. Mengenali
proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan.
3. Mencapai consensus dalam
organisasi sebelum memutuskan menerapkan
system informasi perusahaan.
2.4 Penerapan Sistem Informasi di PT.
Pertamina
Sebagai
salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang
pengolahan minyak dan gas bumi, PT. Pertamina meningkatkan daya saing bisnisnya
dengan menggunakan suatu sistem informasi yang mengitegrasikan seluruh
aktifitas bisnis perusahaan yang disebut dengan Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem informasi ini meupakan
kunci dari segala aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Pertamina
mulai dari absen pegawai, komunikasai, transaksi perusahaan, hingga cuti dan
gaji pegawai terintegrasi oleh sistem ini. Kurangnya sumber daya PT. Pertamina
dalam pengadaan sistem ERP membuat perusahaan tersebut melakukan outsourcing sistem informasi ERP. Dalam
penerapan outsourcing tersebut PT. Pertamina menggunakan software MySAP sebagai program ERP mereka.
MySAP
merupakan salah satu aplikasi praktis ERP yang terbesar di dunia. Saat ini
penggunaan sistem ERP dengan label MySAP di terapkan hampir disemua perusahaan
negara di Indonesia. MySAP dipilih oleh PT. Pertamina sebagai outsourcing sistem informasi berupa ERP
karena kemudahan dan kepraktisan penggunaannya bagi karyawan PT. Pertamina.
Kebijakan
PT. Pertamina dalam melakukan outsourcing sistem informasi ERP berupa MySAP
dilakukan dengan pembayaran loyalti untuk subscribe atau berlangganan software
MySAP yang dihitung bedasarkan pada jumlah akun setiap tahunnya. Jumlah akun tersebut merupakan jumlah total
karyawan PT. Pertamina yang terkait dengan aktifitas internal dan eksternal
perusahaan, sehingga PT. Pertamina harus menyediakan anggaran dana yang cukup
besar setiap tahunnya untuk membayar loyalti sistem informasi ERP tersebut.
Keterbatasan
kemampuan dan sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem informasi ERP
tersebut membuat PT. Pertamina bergantung kepada software MySAP sebagai tulag
punggung segala aktifitas transaksi perusahaan. Untuk itu PT. Pertamina dengan
divisi khusus IT-nya yang dikenal dengan CSS atau Cosporate Shared Service
terus mengembangkan berbagai metode sistem ERP pribadi perusahaan sehingga
kedepannya didapat sistem ERP yang paling cocok dengan kegiatan PT. Pertamina
tanpa harus berlangganan dan membayar loyalti, namun rencana tersebut masih
sebatas tingkat pengembangan.
Untuk
meminimalkan biaya berlangganan MySAP, PT. Pertamina melaluyi divisi CSSnya
mengupayakan sistem ID internet. Dengan sistem tersebut satu akun dalam MySAP
dapat digunakan oleh beberapa karyawan dalam satu divisi, sehingga anggaran
biaya berlangganan MySAP tahunan yang dikeluarkan PT. Pertamina dapat
diminimalkan.
2.5 Keunggulan
dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina
Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di PT. Pertamina memberi dampak
positif dan negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak positif dari
outsourcing sistem informasi tersebut adalah:
1. Data
perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut membuat
data – data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain,
sehingga mempermudah segala aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data,
transaksi perusahaan, dan monitoring serta evaluasi kegiatan perusahaan.
2. Kegiatan
bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem informasi maka PT.
Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan perusahaannya pada kompetensi inti
perusahaan tanpa harus lebih banyak memikirkan sistem informasi perusahaan,
sehingga PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan kerja mereka pada
aktifitas pengeboran dan produksi minyak dan gas.
3. Keamanan data lebih terjamin: Data
dan rahasia perusahaan merupakan hal yang sangat penting, dengan digunakannya
ERP berupa MySAP sebagai sistem informasi yang mengintegrasikan data tersebut
maka komunikasi dan transaksi perusahaan sudah bersifat papper-less atau sudah
tidak lagi menggunakan kertas, sehingga data-data dan rahasia perusahaan akan
tercatat dan terekam secara digital, sistem keamanan data yang disimpan juga
dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih sulit untuk diakses maupun
diretas oleh pihak luar.
4. Mempermudah persaingan di pasar
global: Dengan outsourcing sistem informasi mempermudah PT. Pertamina dalam
menghadapi persaingan global, hal ini dikarenakan perkembangan sistem informasi
outsourcing yang diterapkan oleh PT. Pertamina (MySAP) merupakan sistem
informasi yang banyak digunakan di seluruh dunia, sehingga teknologi yang
dimiliki PT. Pertamina merupakan teknologi dengan standar dunia.
Meskipun
memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem informasi di
PT. Pertamina, namun masih terdapat beberapa kelemahan dari outsourcing sistem
informasi tersebut, diantaranya adalah:
1. Menaikan
anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT. Pertamina
merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per tahun.
Perhitungan pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah akun atau ID yang
digunakan. Banyaknya jumlah pegawai pertamina membuat biaya berlangganan sistem
informasi tersebut menjadi mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan.
2. Terciptanya
ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap kemudahan yang
diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat seluruh aktifitas bisnis
dan komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem informasi tersebut.
Ketergantungan tersebut dapat memberi dampak negatif bagi perusahaan, karena
bila terjadi gangguan sistemik pada perusahaan outsourcing yang mampu merusak
jaringan dari sistem tersebut maka aktifitas kerja dan transaksi perusahaan
dapat terhenti, dan data-data perusahaan juga akan terancam keamanannya.
3. Ketidaksesuaian
fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem informasi ERP seluruh
aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia, padahal kebutuhan sistem ERP
tiap perusahaan berbeda-beda, dengan outsourcing sistem informasi tersebut PT.
Pertamina harus mengatur ulang alur kerja perusahaan menyesuaikan dengan sistem
ERP outsourcing.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sistem
Infomasi Perusahaan adalah sistem berbasis komputer yang dapat melaksanakan
semua tugas standar bagi seluruh unit organisasi secar terintegrasi dan
koordinasi. Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sistem yang memampukan manajemen
berbagai proses internal organisasi. Memperluas konsep tersebut melampaui
batas-batas organisasi melampaui control organisasi sangat memperumit masalah.
Outsourcing sistem informasi yang
digunakan oleh PT. Pertamina adalah sistem informasi ERP yaitu MySAP. Sistem
informasi tersebut digunakan untuk mengatur setiap aktifitas kerja dan
transaksi perusahaan. Dalam kontrak kerjanya pembayaran outsourcing sistem
informasi tersebut dilakukan tiap tahun dengan membayar loyalti untuk setiap ID
atau akun yang digunakan.
Terdapat
kelebihan dan kekurangan dari penerapan outsourcing sistem informasi di PT.
Pertamina, beberapa kelebihannya diantaranya adalah:
1. Data
perusahaan terintegrasi
2. Kegiatan bisnis
perusahaan lebih terfokus
3. Keamanan
data lebih terjamin
4. Mempermudah
persaingan di pasar global
Beberapa
kelemahan dari penerapan outsourcing sistem informasi di PT. Pertamina
diantaranya adalah:
1. Menaikan
anggaran perusahaan
2. Ketergantungan
terhadap sistem informasi outsourcing
3. Ketidaksesuaian
fitur yang dibutuhkan
3.2 Saran
Penerapan outsourcing dalam
pengembangan sistem dan teknologi informasi oleh perusahaan tetap masih tepat.
Namun perusahaan perlu memperhatikan hal-hal terkait dengan kesuksesan dalam
penerapan outsourcing, atau mungkin dengan opsi lain dengan menggunakan
insourcing, semua ada kelebihan dan kekurangannya. Jika perusahaan tetap menerapkan outsourcing, ada hal-hal
yang harus dilakukan untuk mendapatkan keberhasilan dalam outsourcing IT ini,
yaitu :
1. Menentukan
tujuan; tujuan utama-pengurangan biaya; beberapa tujuan – value for money dan
pengembangan teknologi; manajemen krisis- untuk mengatasi kesulitan keuangan
2. Memahami
tujuan dari para stakeholder
3. Menganalisa
tujuan yang telah ditentukan
4. Menyeleksi
vendor outsource
5. Benchmarking
6. Perbaikan
internal; staff, system, proses, etc
7. Menentukan
servis yang diinginkan dari vendor outsource
8. Analisa
business case
9. Mentransfer
staff
10. Manajemen
outsourcing (pengelolaan outsourcing, pengukuran keberhasilan, pembatasan dan
alokasi resiko serta pengontrolan)
DAFTAR
PUSTAKA
Alamsyah, dkk. “Sistem Informasi Manajemen
Perusahaan”.
http://mbegedut.blogspot.com/2012/10/contoh-makalah-sim-perusahaan.html
http://id.scribd.com/doc/23652804/Sistem-Informasi-Perusahaan
http://reza51.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/03/20/penerapan-outsourcing-sistem-informasi-di-pt-pertamina/
Komentar
Posting Komentar